Kekudusan
Bagi orang yang rajin ke gereja, persekutuan, dan seminar pasti tidak
asing dengan perkataan: Hidup kudus. Kamu harus kudus supaya kamu layak
ini, itu, dan sebagainya. Tak terhitung banyaknya saya mendengar
perkataan itu di tengah-tengah perkumpulan kerohanian, tanpa diberikan
penjelasan tentang makna dari kata KUDUS, sehingga itu seperti kata klise
yang terus didengungkan.
Ada
kelompok yang menerapkan kekudusan itu dengan peraturan berpakaian,
berdandan, maupun persyaratan untuk mengikuti sekolah, kursus tertentu,
aktif terlibat di semua kegiatan gereja, ada juga yang mengharuskan
keluarga jemaat harus mengerjakan X agar dapat masuk dalam kriteria
“kudus.”
Semuanya
itu baik untuk dijalankan, tetapi belum tentu benar sesuai dengan firman
Allah. Karena peraturan-peraturan
yang diberikan manusia hanya untuk mengubah bagian lahiriah saja,
sementara sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan yang adalah Roh, harus
diubah bagian rohaninya, yaitu hati, bagian dalam dari manusia.
Yang diluar sifatnya sementara, karena kita
mengerjakannya karena aturan dalam kelompok atau perkumpulan atau gereja
yang tersurat maupun tersirat. Perilaku
yang demikian tidak bisa lama dipertahankan, kita akan cepat berontak dan
bosan mengikutinya.
Bagaimana
untuk dapat mengubah seseorang secara permanen? Tidak melakukan sesuatu
karena takut atau harus dan menjadi beban?
Yesus berkata: ”Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan” (Mat.
11:28-30).
Mari
kita cari tahu apa bahasa Tuhan tentang “KUDUS” itu? Kudus atau Holy
dalam kamus bahasa Inggris artinya: dipisahkan
untuk melakukan pekerjaan Allah.
Firman katakan: “Haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus” (Im.
11:44, 1 Pet. 1:16).
Doa
Yesus untuk murid-muridNya: “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;
firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh. 17: 17). Berarti kita hanya bisa
dikuduskan oleh Firman Allah, karena Firman itu menyucikan dan memandikan
kita (Ef. 5:26).
Firman
yang kita renungkan dan meditasikan setiap hari akan terukir di dalam hati
dan memperbaharui pikiran, yang akan merubah sikap, karakter dan bagian
luar dari diri kita. Saudara, Allah akan mengubah hati kita, dan baru Dia
mengubah sekeliling kita, kalau kita berani memberi Dia ijin untuk
melakukannya.
“Firman
itu adalah Allah” (Yoh.
1:1) yang telah memenuhi hati kita, tinggal di dalam hati kita, sehingga
membuat kita tidak dapat berbuat dosa lagi (baca 1 Yoh. 3: 9).
Proses
penyucian, pembersihan, dan pemandian hati kita dengan Firman Tuhan,
membuat kita dengan mudah “HIDUP KUDUS,” tanpa keringat, tanpa usaha,
tanpa stress, tanpa lelah dan segala tanpa lain-lainnya.
“Karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya”
(Fil. 2:13), dan semuanya bukan karena usaha lahiriah kita. Oleh sebab
itu tidak ada yang dapat mengatakan, aku telah mengerjakan ini, itu
sehingga aku layak digolongkan orang kudus, orang benar, karena kelayakan
kita hanya karena kasih karunia Tuhan dan melalui darah Yesus kita
dibenarkan (Rom. 5:9).
Dengan
adanya Firman, yaitu Yesus, yang adalah terang dunia didalam hati kita,
otomatis sikap dan tingkah laku kita berbeda dengan dunia ini, dan kita
akan kudus, dipisahkan untuk melakukan pekerjaan Allah.
Setelah kita tahu bahasa Yesus mengenai kudus itu, apakah ada usaha
kita yang masuk hitungan?? |
Holiness
For those who diligently go to church, prayer meetings and seminars are
familiar with the saying: “You must be holy,” “You have to be holy
so that you are worthy to do this and that,” etc.
Very often I heard the word "holy" mentioned in Christian
meetings without proper explanation of what the word Holy really means. It
becomes a cliché, buzzing all the time.
Some people apply holiness in
the way they dress, their make up, their attending certain Bible classes,
their taking certain Christian courses. People in the church are
introduced with certain conditions and regulations that they should
follow, such as participation in all church activities, Family Altar at
home, should do “x” in order to be "holy".
All the regulations are good
to follow, but it is not always right according to the word of God.
Since the regulations are made by men, it will only change the
outward, while the things related with God (who is Spirit), should be
changed from within, i.e. the heart of man.
The outward changes are
temporary. We do it because of the regulation of the group, or church
whether it is verbal or written. Those attitude changes will not
last because we will soon be rebellious or fed up with it.
How to change a person
permanently? Do people change because they are frightened or because
someone put yokes on them? Jesus
said, “Come unto me, all ye that labour and are heavy laden, and I will
give you rest. Take my yoke
upon you, and learn of me; for I am meek and lowly in heart: and ye shall
find rest unto your souls. For
my yoke is easy, and my burden is light” (Matthew 11: 28-30).
Let’s find out what God says
about Holy. Holy in English
dictionary means: set apart for God’s service.
It is written, “Be ye holy; for I am holy” (1 Peter 1:16,
Lev.11: 44, 45).
Jesus’ prayer for His
disciples, “Sanctify them through thy truth: thy word is truth” (John
17:17). It means that we can
only be sanctified by the word of God, because the word cleanses and
washes us (Ephesians 5:26).
The word that we meditate day
and night will be engrafted in our heart and renew our mind then it will
change our attitude, character and the outward.
God will first change our
heart then He will change our surrounding, if we dare allow Him to do it.
“In the beginning was the
Word, and the Word was with God, and the Word was God" (John 1:1).
The Word which already fulfill our heart, make us sin no more (read
1 John 3: 9).
The process of cleansing,
washing of our heart with the Word of God, make “living a Holy life”
easy for us, without effort, no sweat, no stress, worry-free etc.
“For it is God which
worketh in you both to will and to do of his good pleasure”
(Philippians 2:13), it is not because of our natural efforts.
Therefore no one can say I have done this, or that, so that I can
be classified as saint, as righteous because we are being justified by His
grace and by His blood (read Romans 5:9).
With the Word in our heart,
who is Jesus, He is the light of this world, will automatically make our
attitude different than the world, we will be sanctified, separated
to do the work of God. Now,
after we know what Jesus says regarding Holy, is there any of our effort
can be counted???
In
Christ, Margie Niode
|