[feb] [mar] [apr]

January 2001

Kekudusan

Bagi orang yang rajin ke gereja, persekutuan, dan seminar pasti tidak asing dengan perkataan: Hidup kudus. Kamu harus kudus supaya kamu layak ini, itu, dan sebagainya. Tak terhitung banyaknya saya mendengar perkataan itu di tengah-tengah perkumpulan kerohanian, tanpa diberikan penjelasan tentang makna dari kata KUDUS, sehingga itu seperti kata klise yang terus didengungkan.

Ada kelompok yang menerapkan kekudusan itu dengan peraturan berpakaian, berdandan, maupun persyaratan untuk mengikuti sekolah, kursus tertentu, aktif terlibat di semua kegiatan gereja, ada juga yang mengharuskan keluarga jemaat harus mengerjakan X agar dapat masuk dalam kriteria “kudus.”

Semuanya itu baik untuk dijalankan, tetapi belum tentu benar sesuai dengan firman Allah.  Karena peraturan-peraturan yang diberikan manusia hanya untuk mengubah bagian lahiriah saja, sementara sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan yang adalah Roh, harus diubah bagian rohaninya, yaitu hati, bagian dalam dari manusia.

Yang diluar sifatnya sementara, karena kita mengerjakannya karena aturan dalam kelompok atau perkumpulan atau gereja yang tersurat maupun tersirat.  Perilaku yang demikian tidak bisa lama dipertahankan, kita akan cepat berontak dan bosan mengikutinya.

Bagaimana untuk dapat mengubah seseorang secara permanen? Tidak melakukan sesuatu karena takut atau harus dan menjadi beban?  Yesus berkata: ”Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan” (Mat. 11:28-30).

Mari kita cari tahu apa bahasa Tuhan tentang “KUDUS” itu? Kudus atau Holy dalam kamus bahasa Inggris artinya: dipisahkan untuk melakukan pekerjaan Allah. Firman katakan: “Haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus” (Im. 11:44, 1 Pet. 1:16).

Doa Yesus untuk murid-muridNya: “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh. 17: 17). Berarti kita hanya bisa dikuduskan oleh Firman Allah, karena Firman itu menyucikan dan memandikan kita (Ef. 5:26).

Firman yang kita renungkan dan meditasikan setiap hari akan terukir di dalam hati dan memperbaharui pikiran, yang akan merubah sikap, karakter dan bagian luar dari diri kita. Saudara, Allah akan mengubah hati kita, dan baru Dia mengubah sekeliling kita, kalau kita berani memberi Dia ijin untuk melakukannya.

“Firman itu adalah Allah”  (Yoh. 1:1) yang telah memenuhi hati kita, tinggal di dalam hati kita, sehingga membuat kita tidak dapat berbuat dosa lagi (baca 1 Yoh. 3: 9).

Proses penyucian, pembersihan, dan pemandian hati kita dengan Firman Tuhan, membuat kita dengan mudah “HIDUP KUDUS,” tanpa keringat, tanpa usaha, tanpa stress, tanpa lelah dan segala tanpa lain-lainnya.

“Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Fil. 2:13), dan semuanya bukan karena usaha lahiriah kita. Oleh sebab itu tidak ada yang dapat mengatakan, aku telah mengerjakan ini, itu sehingga aku layak digolongkan orang kudus, orang benar, karena kelayakan kita hanya karena kasih karunia Tuhan dan melalui darah Yesus kita  dibenarkan (Rom. 5:9).

Dengan adanya Firman, yaitu Yesus, yang adalah terang dunia didalam hati kita, otomatis sikap dan tingkah laku kita berbeda dengan dunia ini, dan kita akan kudus, dipisahkan untuk melakukan pekerjaan Allah.  Setelah kita tahu bahasa Yesus mengenai kudus itu, apakah ada usaha kita yang masuk hitungan??

Holiness

For those who diligently go to church, prayer meetings and seminars are familiar with the saying: “You must be holy,” “You have to be holy so that you are worthy to do this and that,” etc.  Very often I heard the word "holy" mentioned in Christian meetings without proper explanation of what the word Holy really means. It becomes a cliché, buzzing all the time.

Some people apply holiness in the way they dress, their make up, their attending certain Bible classes, their taking certain Christian courses. People in the church are introduced with certain conditions and regulations that they should follow, such as participation in all church activities, Family Altar at home, should do “x” in order to be "holy".

All the regulations are good to follow, but it is not always right according to the word of God.  Since the regulations are made by men, it will only change the outward, while the things related with God (who is Spirit), should be changed from within, i.e. the heart of man.

The outward changes are temporary. We do it because of the regulation of the group, or church whether it is verbal or written. Those attitude changes  will not last because we will soon be rebellious or fed up with it.

How to change a person permanently? Do people change because they are frightened or because someone put yokes on them?  Jesus said, “Come unto me, all ye that labour and are heavy laden, and I will give you rest.  Take my yoke upon you, and learn of me; for I am meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls.  For my yoke is easy, and my burden is light” (Matthew 11: 28-30).

Let’s find out what God says about Holy.  Holy in English dictionary means: set apart for God’s service.  It is written, “Be ye holy; for I am holy” (1 Peter 1:16, Lev.11: 44, 45).

Jesus’ prayer for His disciples, “Sanctify them through thy truth: thy word is truth” (John 17:17).  It means that we can only be sanctified by the word of God, because the word cleanses and washes us (Ephesians 5:26).

The word that we meditate day and night will be engrafted in our heart and renew our mind then it will change our attitude, character and the outward.

God will first change our heart then He will change our surrounding, if we dare allow Him to do it.

“In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God" (John 1:1).  The Word which already fulfill our heart, make us sin no more (read 1 John 3: 9).

The process of cleansing, washing of our heart with the Word of God, make “living a Holy life” easy for us, without effort, no sweat, no stress, worry-free etc.

“For it is God which worketh in you both to will and to do of his good pleasure” (Philippians 2:13), it is not because of our natural efforts.  Therefore no one can say I have done this, or that, so that I can be classified as saint, as righteous because we are being justified by His grace and by His blood (read Romans 5:9).

With the Word in our heart, who is Jesus, He is the light of this world, will automatically make our attitude different than the world, we will be sanctified, separated  to do the work of God.  Now, after we know what Jesus says regarding Holy, is there any of our effort can be counted???

In Christ, Margie Niode

Dalam Kristus, Margie Niode

[feb] [mar] [apr]

 
Faith Seminar  August 15-17, 2001, Plenary Hall, Senayan, Jakarta

 

Tabitha Ministries, P.O. Box 255/CPA-HU, Ciputat 15411, Indonesia. Fax: +62 21 3145124.
E-mail us with questions or comments.  Free Magazine (only for Indonesian mailing address)
Copyright © 2001 Tabitha Ministries.
Last updated: April 06, 2001 03:12:53 PM